Total Pageviews

Wednesday, December 15, 2010

Tidak selalu perbuatan buruk diingat oleh setiap orang , Kebaikanpun selalu diingat oleh setiap orang

Beberapa tahun yang lalu saya mengalami suatu kejadian dimana hingga saat ini menjadi inspirasi dalam perjalanan hidup saya. Di kota Cilacap tepatnya tahun 2007, saat itu saya masih berada dibangku kelas dua belas Sekolah Menengah Atas. Pada suatu hari tepatnya hari minggu saya beraktivitas seperti biasanya di pagi hari setelah bangun kemudian menunaikan ibadah, kemudian Ibu memanggilku untuk ikut membantu membersihkan rumah. Saat itu ibu sedang mencuci piring dan saya menyapu garasi rumah, kemudian terdengar seseorang yang mengetuk pintu dengan ucapan salam yang sangat lirih.Sontak saya menuju ruang tamu kemudian  membukakan pintu, ternyata ada seorang ibu tua menggunakan topi caping dengan berpakaian lusuh. Saya sempat bingung dan terlintas pikiran bahwa beliau adalah seorang pengemis yang  meminta-minta sumbangan, Setelah itu Ibu Tua tersebut berkata bahwa “ Saya bukan mau minta sumbangan mbak, bisa panggilkan Ibu mbak? saya sudah keliling dari rumah kerumah tapi justru hinaan yang saya dapat” saya pun menjawab “Iya sebentar saya panggilkan Ibu saya”. Setelah dipanggil Ibu sayapun segera menuju keruang tamu. Kemudian saya mempersilahkan masuk Ibu Tua tersebut.Ibu dan sayapun bertanya kepada Ibu Tua tersebut ada maksud apa atas kunjungannya kerumah, kemudian datang dari daerah mana. Setelah Ibu tua itu menjawab beberapa pertanyaan tersebut,ternyata beliau datang dari desa yang jaraknya satu setengah jam dari rumahku beliau datang dari kecamatan Kesugihan Cilacap,memang sengaja datang ke kota untuk meminta baju atau sepatu bekas yang masih layak dipakai.Saya dan Ibupun tidak keberatan atas permohonan beliau karena pakaian dan sepatu  yang sudah jarang dipakai juga banyak, jadi sangat tidak keberatan jika akan saya serahkan kepada Ibu  tua tersebut yang katanya punya anak banyak namun tidak mampu untuk membeli pakaian dan sepatu yang bagus.Tak lupa saya bawakan segelas air putih untuk beliau dan saya tawarkan untuk makan dirumah saya, namun beliau hanya mau meminum air putih saja. Kemudian saya dan Ibu mengumpulkan pakaian dan sepatu yang sudah tidak terpakai, sekalian membungkusnya dengan tas kresek hitam. Setelah itu kami serahkan kepada Ibu tua itu. Tak lama kemudian Ibu tua tersebut meminta pamit dan pergi dari rumah saya.
Selang beberapa bulan semenjak peristiwa itu, pada hari minggu juga disiang hari disaat saya sedang duduk santai dengan keluarga di depan TV.Ada suara orang mengetuk pintu kemudian saya membukakan pintu, saya hanya terdiam dan bingung pada seorang Ibu tua yang berdiri didepan saya dengan meminggul suatu karung ,saya mencoba mengingat- ingat siapa Ibu tua ini. Ibu Tua tersebutpun berkata “mbak lupa ya.. sama Ibu? kalau Ibu gak akan pernah lupa dengan mbak dan ibu mbak,Saya yang dulu minta baju ma sepatu bekas”, Saya pun baru ingat oh iya.. ini Ibu Tua yang dulu.Sayapun mempersilahkan masuk dan memanggil Ibu, setelah kami duduk bersama Ibu tua itu membuka karung yang dibawanya ternyata berisi beberapa hasil tani seperti sayur kacang,kangkung,bawang merah,pete dan bungkusan tempe. Beliau sengaja datang dari jauh membawa karung tersebut untuk memberikannya kepada saya dan keluarga. Dari kejadian itu saya mendapat suatu pesan moral yang menjadi inspirasi hidup saya bahwa menolong orang yang sedang kesusahan adalah perbuatan yang sangat mulia diridhoi oleh Allah SWT,dan dapat menjalin suatu tali silaturahmi. Sejak saat itu saya berusaha menanamkan dalam diri saya untuk berusaha menolong orang yang sedang kesusahan dengan hati yang ikhlas dengan kemampuan yang ada tanpa terpikir untuk meminta suatu imbalan. Hidup didunia hanya sementara alangkah mulianya jika kita isi perjalanan hidup kita dengan perbuatan yang dapat juga bermanfaat bagi orang lain.

No comments:

Post a Comment