Total Pageviews

Tuesday, December 14, 2010

Kecenderungan Sentripetal dan Sentrifugal di Administrasi Negara


a.      Kecenderungan Sentripetal

Sebelum perang dunia ke dua kecenderungan studi administrasi negara lama  mengarah kedalam terfokus pada manajemen internal. Istilah publik dalam Administrasi Negara Lama diartikan sebagai negara sehinggga membuat administrasi negara terfokus pada organisasi dan manajemen internal dari aktifitas-aktifitas pemerintah, seperti anggaran negara, manajemen kepegawaian, dan pelayanan jasa. Kecenderungan sentripetal ini meliputi :

                                        Culture bond
            Teori organisasi klasik                                Amerika sentris 
Oval: AN                                                                                 














 

            Proses/Fungsi AN                                          Cakrawala sempit
                                                   Sistem  tertutup

Berikut penjelasannya :
1.      Amerika Sentris : melihat perkembangan ide administrasi negara hanya berkiblat pada Negara Amerika saja belum ada pertukaran ide yang bersifat antarnegara
2.      Cakrawala Sempit : runag lingkup administrasi negara masih sempit karena masih berfokus pada fungsi-fungsi internal birokrasi, belum menyentuh pada peran pemerintah dalam memenuhi kebutuhan social kemanusiaan
3.      Sistem Tertutup : studi administrasi negara masih bersifat normative hanya melihat administrasi negara sebagai suatu hal yang berorientasi pada pelaksanaan tugas-tugas pemerintah dan bagaimana menyelesaikan tugas tersebut secara efektif dan efisien
4.      Proses/fungsi administrasi negara : studi administrasi negara masih berkiblat pada hal-hal yang sifatnya tekhnis seperti proses atau fungsi-fungsi administrasi negara yang umum belum mengarah pada hal-hal yang bersifat politis atau pemenuhan kebutuham masyarakat
5.      Teori Organisasi Klasik : masih berkisar pada analisis teori organisasi klasik, birokrasi klasik (weber). Titik beratnya pada bagaimana mengatur hubungan antara susunan organisasi, dan mengatur bagaimana kerjanya bisa berjalan efektif dan efisien
6.      Cultural Bound : teori administrasi negara masih terikat pada budaya tertentu.
Pada kecenderungan sentripetal administrasi Negara masih terkesan kaku hanya mementingkan efektivitas dan efisiensi tanpa memperhatikan aspek kebutuhan social kemanusiaan.

b.      Kecenderungan Sentrifugal

Setelah perang dunia ke dua ada kecenderungan studi administrasi negara mengarah keluar dari intinya (sentrifugal) dalam arti administrasi negara tidak terfokus atau melihat ke orientasi internal manajemen (sentripetal). Muncul pada tahun 1970-an, Konsep ini merupakan kritik terhadap konsep paradigma administrasi negara lama. Pada dasarnya administrasi publik baru itu ingin mengetengahkan bahwa administrasi tidak boleh bebas nilai dan harus menghayati, memperhatikan, serta mengatasi masalah-masalah sosial yang mencerminkan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat. Kecenderungan sentrifugal ini diidentifikasi oleh Dwight Waldi dari kecenderungan-kecenderungan berikut :

                                       Terobosan budaya
                     Teori yang semakin                                        Internasionalisme
                             canggih


Oval: AN


                           Dari proses ke hasil                                                     Cakrawala yang meluas
                                       
                                                              Realisme baru

                                                                                                                               
Berikut penjelasannya :
1.      Internasionalisme : setelah perang dunia ke dua mulai berkembang pertukaran ide dan pandangan yang bersifat transnational atau lintas Negara. kecenderungan ini diperbesar dengan adanya perhatian Negara Eropa dan Amerika Serikat terhadap problem-problem administrasi Negara, khususnya pembangunan di Negara miskin
2.      Cakrawala yang meluas : ruang lingkup studi administrasi Negara semakin meluas, tidak lagi terfokus pada fungsi-fungsi internal birokrasi tapi juga peran pemerintah dalam memenuhi kebutuhan social kemanusiaan. Aktor utama atau lokus studi administrasi Negara tidak terpusat pada lembaga pemerintah atau birokrasi tapi juga organisasi non pemerintah, perusahaan swasta dan organisasi sukarela yang menjalankan fungsi public atau menerima kontrak dari pemerintah untuk melaksanakan fungsi public tertentu
3.      Realisme baru : studi administrasi negara lebih bersifat empiris tidak hanya normatif. Dalam arti aktivitas administrasi lebih dilihat sebagai bagian dari totalitas perilaku manusia dan situasi administrasi adalah bagian dari sistem sosial yang lebih luas. Kecenderungan ini mendorong maraknya pendekatan perilaku atau behavioralisme dalam studi administrasi negara
4.      Dari proses ke hasil : studi administrasi negara bergeser dari hal-hal yang bersifat tekhnis seperti proses atau fungsi-fungsi administrasi umum (POSDCORB) ke hal-hal yang bersifat politis seperti decision making atau policy making.
5.      Teori yang semakin canggih : teori administrasi negara tidak lagi seputar analisis birokrasi klasik. Pakar-pakar administrasi negara setelah tahun 1960-an banyak yang melakukan kritik pada teori organisasi klasik dan mereka mengembangkan teori-teori baru yang didasarkan pada nilai-nilai demokrasi dan egalitarian. Kritikan-kritikan para pakar ini mendorong analisis liberal terhadap organisasi publik di Amerika Serikat.
6.      Terobosan budaya : walaupun teori administrasi negara sebelum perang dunia ke dua bersifat terikat pada budaya (culture bound), namun studi perbandingan belum dikenal pada masa itu. Adanya kompetisi pada era perang dingin dan bantuan pembangunan bagi negara yang miskin dan baru merdeka mendorong kesadaran perlunya administrasi negara perbandingan.

No comments:

Post a Comment